Minggu, 12 Februari 2012

alief respector: isi hatiq

alief respector: isi hatiq

Jumat, 14 Oktober 2011

maafkan aku ungu



Intro: Am C G Dm 2x

Am         C   G            Dm
Tak bisa kulupa saat-saat indah bersama mu
Am      C   G               Dm
Semua cerita mungkin kini hanya tinggal kenangan
Am        C   G               Dm
Ku harus pergi meninggalkanmu di dalam sepiku
Am      C    G              Dm
Bukan inginku tuk menyakiti perasaanmu
Am      Em
Maafkan aku

Am C G Dm 2x

Am      C  G                Dm
Maafkan aku yang tak bisa menunggu hatimu
Am      C   G             Dm
Lupakan saja diriku untuk selama-lamanya
Am      C    G               Dm
Kuharus pergi meninggalkanmu di dalam sepiku
Am      C    G              Dm
Bukan inginku tuk menyakiti perasaanmu
Am      Em
Maafkan aku

Chorus:

Am    Em         F
Tidurlah sayangku Mentari tlah menunggu
Am    Em          F         G
Sambutlah pagi nanti dengan hati tersenyum
Am    Em         F
Bermimpilah cinta dengan segenap rasa
Am     Em         F       G
Kini tibalah saatnya kita harus berpisah

[solo] Am G F 4x

[chorus]

Am    Em         F
Tidurlah sayangku Mentari tlah menunggu
Am    Em          F         G
Sambutlah pagi nanti dengan hati tersenyum
Am    Em         F
Bermimpilah cinta dengan segenap rasa
Am     Em         F       G
Kini tibalah saatnya kita harus berpisah
Am   Em       F
Maafkanlah aku yang tak bisa menunggu
Am      Em        F         G
Lupakan saja diriku untuk selama-lamanya
Am Em       F
aa haaa aaa huuuu
Am Em       F
aa haaa aaa huuuu 
  

jooos

Senin, 26 September 2011

my pict

- pRecoL -
- giLa aNk.a -
- peciCiLand -

---------------____MoooooooM8888
...______________MogggooooooM88888
________MMMMMoooooooooooM8888888
________M6ooooMMMmoooooooM888888888
_____Mmooo8oooooooooooooM88888888888
____MmmmooooooooooooooM88888888888888
___Moooooooooo8888888M8888888888888888
__Mooooooooooooo88888M88888888888888888
___MmooooooooooooooommM88888888888888888
_______M88ooooo888mooMM88888888888888888
________M88888888oommooM88888888888888888
_________M888888ooooMM8888888888888888888
_________MooooooooooM888888888888888888888
______888MoooooooooM8888888888888888888888
___888888MooooooooM88888888888888888888888
__88888888MoooooooM8888888888mmmm888888888
_888888888Mo8oooooM8888888MooooooooM888888
8888888888Moo8oooM8888MM8ooooooooooooM88888
8888888888Mooo88ooooM888MoooooooooooooM8888
_M8o8888ooo8oo88ooo0ooMMoo888oooooooooooM88
Mooo88888ooo8o88o8oooooooooo8888oooooooooM8
Moo8888o8ooooo8ooooooooooooooo8888ooooooooM8
Mooo88oooooooooooooooooooooooo888888oooooooM8
Mooooooooooooooooooooooooooooo88888888ooooooM8
_MooMooooooooooooooooooooooooooM888ooo88oooooM
__Mmoooooooooooooooooooooooooo888Moooo8oooooooM
___Moooooooooo8oooooooooooooo8888MMooooooooooooM
____Moooooooo88ooooooooooooo88888MMM8oooooooooooM
____Moooooooo88oooooooooooooo88888MMMMoooooooooooM
____Moooooooo88Moooooooooooooooo88888MMMMoooooooooM
___Mooooooooo88Moooooooooooooooo8MooooMMMMoooooooooM
__Mooooooooo8MMooooooooooooooo88MoooooMMMMooooooooooM
_Mooooooooo88MMoom888mooooooo88MooooooMM_MMoooooooooo
_M8moooooo888MMoom@@8moooo8888M8oooooooMM__MMooooooo
M@88moooo888MooMom8@8mooo8888MooooooooMM___Mmoooooo0
_*M8mooo8888MooooMm8mooo888M888ooooooooMM___Moooooo00
____MMMMMM8888oooooMMmmmmM88888oooooooMM_Moooooooo0
__________M88Moooooo8888888888oooooooooooMMoooooooooo
__________M88Mooooo8o888888888ooooooooooooMoooooooo88
___________M88Mooooo8ooo888888oooooooooooMooooooo8888
____________M888Mooo888ooooo888ooooooooooMoooooo8888M
____________M88888Moo888oooooo8888ooooooMooooooo888M8
_____________M888888Mo8888oooooo8888oooMooooooo888M88
______________M8888888Mo8888ooooooooooMoooooooo88M888
________________M888888M88888oooooooooMoooooooo8M8888
_________________M8oo888M888888ooooooMoooooooo8M88888
__________________M8ooooMM88888888ooMooooooooM8888ooo
___________________MooooM_M88888888MooooooooM888ooooo
____________________MooooM_M888888Mooooooo8M88**ooooo
_____________________MooooM_mmmmmmMoooooo8Mmooooooooo
______________________MoooQooommmmMoooMMooooooooooooo
_____________________MM88ooo8ooooMMMooooooooooooooooo
__________________mM8888M88o88mMmoooooooooooooooooooo
____________mMMMoooooooooM888Mmoooooooooooooooooooooo
_______MMMMoooooooooooooooMMooooooooooooooooooooooooo
___MM

Kamis, 22 September 2011

linkin park new divide

Em G D A x4

Em
I remembered black skies
 G               D     A
The lightning all around me
 Em
I remembered each flash
G             D  A
As time began to blur
    Em
Like a startling sign
  G                D      A
That fate had finally found me
      C
And your voice was all I heard
    A
That I get what I deserve


        Em
So give me reason
Em
To prove me wrong
D                A
To wash this memory clean
     Em
Let the floods cross
 G                D  G D
The distance in your eyes
     Em
Give me reason
G
To fill this hole
D                  A
Connect the space between
    C                                D
Let it be enough to reach the truth and lies
D                   Em G D A
Across this new divide


       Em
There was nothing in sight
 G              D     A
But memories left abandoned
       Em
There was nowhere to hide
 G               D A
The ashes fell like snow
     Em
And the ground caved in
G                   D    A
Between where we were standing
      C
And your voice was all I heard
    A
That I get what I deserve


        Em
So give me reason
Em
To prove me wrong
D                A
To wash this memory clean
     Em
Let the floods cross
 G                D
The distance in your eyes
G          D      Em
Across this new divide


      Em            G
In every loss in every lie
      D                A
In every truth that you deny
        Em                G
And each regret and each goodbye
      D                  A
Was a mistake too great to hide
      C
And your voice was all I heard
   A
But I get what I deserve


        Em
So give me reason
Em
To prove me wrong
D                A
To wash this memory clean
     Em
Let the floods cross
 G                D  G
The distance in your eyes
D       Em
Give me reason
G
To fill this hole
D                  A
Connect the space between
    C                                D
Let it be enough to reach the truth and lies
D                 Em G D
Across this new divide
A                 Em G D
Across this new divide
A                 Em G D A x2 (Em)
Across this new divide

TEMAN ADEKQQ...

Teman Adikku

Pertama kali aku mengenal hubungan sexual yang sebenarnya terjadi pada saat adik perempuanku memperkenalkan kepadaku seorang teman wanitanya. Sejak pertama kali aku melihat, memang aku sangat tertarik pada wanita ini, sebut saja namanya Nuke. Suatu saat Nuke datang ke rumahku untuk bertemu dengan adikku yang kebetulan tidak berada di rumah. Karena sudah akrab dengan keluargaku, meskipun di rumah aku sedang seorang diri, kupersilakan Nuke masuk dan menunggu.

Tapi tiba-tiba ada pikiran nakal di otakku untuk nekat mendekati Nuke, meskipun rasanya sangat tidak mungkin. Setelah berbasa-basi seperlunya, kutawarkan dia untuk kuputarkan Blue Film. Mulanya dia menolak karena malu, tapi penolakannya kupikir hanya basa-basi saja. Dengan sedikit ketakutan akan datangnya orang lain ke rumahku, aku putarkan sebuah blue film, lalu kutinggalkan dia menonton seorang diri dengan suatu harapan dia akan terangsang. Benar saja pada saat aku keluar dari kamar, kulihat wajah Nuke merah dan seperti menahan getaran. Aku mulai ikut duduk di lantai dan menonton blue film tersebut. Jantungku berdegup sangat keras, bukan karena menonton film tersebut, tapi karena aku sudah mulai nekat untuk melakukannya, apapun resikonya kalau ditolak.
Kubilang pada Nuke, “Pegang dadaku.., rasanya deg-degan banget”, sambil kutarik tangannya untuk memegang dadaku. Dalam hitungan detik, tanpa kami sadari, kami telah berciuman dengan penuh nafsu. Ini pengalaman pertamaku berciuman dengan seorang perempuan, meskipun adegan seks telah lama aku tahu (dan kuinginkan) dari berbagai film yang pernah kutonton. Mulutnya yang kecil kukulum dengan penuh nafsu.

Dengan penuh rasa takut, tanganku mulai merayap ke bagian dadanya. Ternyata Nuke tidak marah, malah kelihatan dia sangat menikmatinya. Akhirnya kuremas-remas buah dadanya dengan lembut dan sedikit menekan. Tanpa terasa kami sudah telanjang bulat berdua di tengah rumah. Setelah puas aku mengulum puting susu dan meremas-remas buah dadanya, mulutku kembali ke atas untuk mencium dan mengulum lidahnya. Sebentar kemudian malah Nuke yang turun menciumi leher kemudian dadaku. Tapi sesuatu yang tak pernah kubayangkan akan dilakukan seorang Nuke yang usianya relatif masih sangat muda, ia terus turun menciumi perut sambil mulai meremas-remas kemaluanku. Aku sudah sangat terangsang.

Kemudian mataku hampir saja keluar ketika mulutnya sampai pada batang kemaluanku. Rasanya nikmat sekali. Belum pernah aku merasakan kenikmatan yang sedemikian dahsyat. Ujung kemaluanku kemudian dikulum dengan penuh nafsu. Nampak luwes sekali dia menciumi kemaluanku, aku tidak berpikir lain selain terus menikmati hangatnya mulut Nuke di kemaluanku. Kupegang rambutnya mengikuti turun naik dan memutarnya kepala Nuke dengan poros batang kemaluanku.

Setelah sekian lama kemaluanku di lumatnya, aku merasakan sesuatu yang sangat mendesak keluar dari kemaluanku tanpa mampu kutakah lagi. Kutahan kepalanya agar tak diangkat pada saat spermaku keluar dan dengan menahan napas aku mengeluarkan spermaku di mulutnya. Sebagian langsung tertelan pada saat aku ejakulasi, selebihnya ditelan sebagian-sebagian seiring dengan keluarnya spermaku tetes demi tetes.

Aku tertidur pulas tanpa ingat lagi bumi alam. Kurang lebih sepuluh menit kemudian aku terbangun. Aku sangat kaget begitu kulihat tepat dimukaku ternyata kemaluan Nuke. Rupanya pada saat aku tertidur, Nuke terus menjilati kemaluanku sambil menggesek-gesekan kemaluannya pada mulutku. Meskipun awalnya aku takut untuk mencoba menjilati kemaluannya, tapi karena akupun terangsang lagi, maka kulumat kemaluannya dengan penuh nafsu. Aku segera terangsang kembali karena pada saat aku menciumi kemaluan Nuke, dia dengan ganas mencium dan menyedot kemaluanku dengan kerasnya. Aku juga kadang merasakan Nuke menggigit kemaluanku dengan keras sekali, sampai aku khawatir kemaluanku terpotong karenanya.

Setelah puas aku menjilati kemaluannya, aku mulai mengubah posisiku untuk memasukkan kemaluanku pada kemaluannya. Tapi dia menolak dengan keras. Ternyata dia masih perawan dan minta tolong padaku untuk tidak membimbingnya supaya aku memasukkan kemaluanku pada kemaluannya. Terpaksa aku menjepitkan kemaluanku di payudaranya yang besar dan ranum. Sambil kugerakkan pantatku, ujung kemaluanku di kulum dan dilepas oleh Nuke. Aku tidak mampu menahan aliran spermaku dan menyemprot pada muka dan rambutnya. Aku melihat seberkas kekecewaan pada raut wajahnya. Saat itu aku berpikir bahwa dia takut tidak mencapai kepuasan dengan keluarnya spermaku yang kedua. Tanpa pikir panjang aku terus turun ke arah kemaluannya dan menjilati dengan cepatnya.
Karena aku sudah tidak bernafsu lagi, kujilati kemaluannya sambil berhitung untuk supaya aku terus mampu menjilati dalam keadaan tidak bernafsu sama sekali. Pada hitungan ke 143 lidahku menjilati kemaluannya (terakhir clitorisnya), dia mengerang dan menekan kepalaku dengan keras dan menjerit. Dia langsung tertidur sampai aku merasa ketakutan kalau-kalau ada orang datang. Kugendong Nuke ke tempat adikku dalam keadaan tertidur dan kupakaikan baju, lalu kututup selimut, lantas aku pergi ke rumah temanku untuk menghindari kecurigaan keluargaku. Inilah pengalaman pertamaku yang tak akan pernah aku lupakan. Aku tidak yakin apakah akan kualami kenikmatan ini lagi dalam hidupku.

Senin, 19 September 2011

DEMI SAHABAT





















Hari ini tepatnya hari minggu, aku akan pergi jalan-jalan dengan sahabatku, Ifa. Dia teman satu kampus, satu jurusan dan satu kelas. Kami berdua sangat cocok, sehingga kami juga punya minat yang sama, yaitu bergabung dengan UKM music di kampus. Hobi kami sama, mendengarkan music dan bernyanyi, dan kami mencoba mengasah bakat yang kami punya melalui UKM ini.

“dadar guling….!” Begitulah Ifa memanggilku, karena namaku Dara, dia seenaknya memanggil namaku.

“ada apa Geje…!” karena kalau dia bicara jawa sangat fasih aku memanggilnya GJ atau gadis desa.

“kamu masih ingat dengan teman lamaku yang pernah aku ceritakan, Arif…?” Tanya Ifa kepadaku.

“emm, yang suka kamu bilang kaya Hengki Kurniawan kan…?” Jawabku sambil mataku menerawang ke atas.

“yup betul banget, nanti dia mau ke sini, ke kost kita” kata Ifa dan kelihatannya dia senang sekali.

“ oh ya, kamu senang donk”

“ iya Ra, nanti aku kenalin kamu sama dia”

“oke…!”

Beberapa jam kemudian Arif teman Ifa datang, akupun dikenalkan kepada Arif. Sekilas memang wajahnya mirip Hengki Kurniawan. Cowok itu tidak begitu tinggi, kulitnya hitam manis, lumayan cakep juga, apalagi dengan dia mengendarai motor kerennya.

“ini yang namanya dara, imut juga ternyata, Ifa sering lho cerita tentang kamu” kata Arif saat kami berjabatan tangan.

“oh gitu ya” ujarku

Aku, Ifa dan Arif berbincang-bincang lama di teras depan kos. Akupun merasa cocok bila berbicara dengan Arif, jarang-jarang aku bisa akrab dengan orang yang baru saja aku kenal terlebih seorang cowok. Tak berapa lama Arif pun pamit pulang karena masih ada urusan lain.

Ifa pernah bercerita kalau Arif pernah patah hati gara-gara ceweknya memilih cowok lain, padahal mereka sudah menjalin hubungan selama empat tahun, sehingga dia memerlukan teman untuk menumpahkan semua isi hatinya dan berusaha untuk mengobati luka hatinya. Aku merasa simpati dengan keadaan Arif.

***

Sejak perkenalan aku dan Arif, kami jadi akrab, kami sering sms dan terkadang telefon. Setelah beberapa minggu kami akrab, aku merasa Arif ini tidak percaya diri dan sering minder,terkadang bila diajak Ifa bertemu dengan teman-teman kampus dia enggan. Padahal untuk cowok cakep seperti dia, pasti banyak yang mau berteman dengan dia.

Bertambah hari aku semakin akrab dengan Arif dan akupun merasa senang. Namun, semenjak aku dekat dengan Arif, Ifa jadi berubah. Aku tahu kalau Ifa menyukai Arif dari awal mereka bertemu, tapi apa salahnya bila aku akrab sama Arif. Seringkali saat aku dan Ifa bertemu arif, dan Arif lebih memperhatikan aku, Ifa kelihatan jengkel dan akhirnya dia tidak mau bicara denganku selama beberapa hari.

“Geje, kamu kenapa, kamu sakit atau kamu marah sama aku?” tanyaku saat setelah kami bertemu dengan Arif.

“tidak, ngapain aku harus marah sama kamu” jawab Ifa ketus tanpa melihat wajahku.

“ya udah kalau gitu, aku ke kamarku dulu ya…” kataku sambil keluar dari kamar Ifa.

Aku jadi merasa bersalah pada Ifa, banyak teman-teman yang bilang kalau Arif itu sukanya sama Ifa, tapi Arif tidak mau mengakuinya. Karena dulu mereka sangat akrab, sebelum dia mengenalkannya padaku dan teman yang lain. Aku mencoba bertanya pada teman sekamarku, Nay, yang juga teman Arif.

“dia itu cemburu sama kamu Dara, begitulah yang Lisa katakana kepadaku kemarin” jelas Nay

“tapi kan aku dan Arif tidak ada apa-apa, aku akrab dengannya layaknya aku akrab dengan teman cowokku yang lain” aku mencoba untuk membela diri.

“iya, itu kan menurut kamu tapi kalau Ifa. Tapi aku setuju sama kamu, toh kita semua menganggap Arif hanya sebagai teman saja” kata Nay dengan tegas.

“aku jadi serba salah, menjauhi Arif, nanti Arif ngambek, ngedeketin Arif, Ifa yang cemburu” ujarku smbil geleng-geleng kepala.

“udahlah yang penting kamu kan tidak menyukai Arif, tapi Ra, aku merasa Arif itu suka sama kamu” kata Nay sambil memandangku yang sedang bingung.

Mendengar kata-kata aku jadi tambah takut kalau-kalau Ifa marah-marah. Biarlah berjalan apa adanya, aku tidak akan menjauhi Arif dan aku akan menjaga perasaan Ifa. Namun, aku tidak menyangkal kalau dalam hatiku aku sedikit tertarik pada Arif. Cowok yang baik hati, santun, ramah, dan tidak sombong itu membuatku terpesona.

***

Sebagai teman aku ingin melihat Arif bisa menemukan rasa percaya dirinya kembali, memang perlu waktu, dan itu tidak mudah baginya, setelah luka yang telah ada dalam hatinya. Dia merasa dipermainkan dan tidak dihargai dengan apa yang telah dia korbankan selama ini terhadap ceweknya. Sehingga dia menemukan orang yang bisa mengerti keadaannya, yaitu Ifa.

Suatu hari Arif berkata kepadaku kalau Ifa sekarang jadi aneh sehingga dia malas untuk bertemu dengan Ifa. Dia merasa ada yang aneh dengan sikap Ifa, ada yang disembunyikan. Arif juga merasa ada maksud sesuatu dibalik kebaikan Ifa. Aku berusaha untuk melarangnya supaya dia tidak menghindari Ifa, tapi laranganku tidak digubrisnya. Aku jadi tambah bersalah kepada Ifa, karena ada aku dia jadi jauh dengan Arif. Dan aku tak tahu apa yang harus aku lakukan.

Semenjak Arif merasa seperti itu, dia mencoba untuk jarang bertemu denganku dan Ifa untuk menjaga perasaan Ifa. Namun, aku dan Arif tetap saling berhubungan melalui telefon. Arif tidak pernah menanyakan bagaimana kabar Ifa. Terkadang bila aku sedang telefon Arif aku harus pergi menjauh dari Ifa. Aku jadi semakin merasa bersalah dengan apa yang aku lakukan, serasa aku menusuk temanku dari belakang. Tapi aku juga tidak bisa menghindari Arif. Sampai suatu hari Arif menyatakan perasaanya kepadaku.

“kenapa kau mengatakan itu kepadaku” kataku sewaktu aku dan Arif bertemu.

“memangnya kenapa, ada yang salah?” dia mencoba mencari penjelasan.

“kamu tahu apa yang akan terjadi bila kita jadian?”

“iya aku tahu, aku hanya ingin mengutarakan apa yang aku rasakan saja kepadamu” Arif mencoba ngeles.

“o…gitu ya, berarti kita nggak harus jadian kan?”

“ emm, berarti kamu juga suka ya sama aku” kata Arif menggodaku

Aku jadi salah tingkah mendengar ucapan Arif, memang aku sudah suka sama dia sejak kami akrab. Aku hanya diam tak bicara.

“aku tahu ini berat buat kamu, tapi aku sama sekali tidak menyukai Ifa,dan aku tidak peduli itu. Apakah kita harus mengorbankan perasaan kita demi dia?”

Aku hanya diam dan tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya aku pulang tanpa memutuskan apa-apa. Yang ada dalam fikiranku hanya perasaan bersalah terhadap Ifa. Dalam fikiranku juga merasa kalau Arif tidak sungguh-sungguh dengan persaannya, karna aku tahu betapa dia masih trauma dengan apa yang terjadi dengannya.

***

Saat yang aku takutkanpun tiba, Ifa tahu hubungan aku dan Arif seperti apa, aku memutuskan untuk jadian dengan Arif tanpa sepengatuhan Ifa. Dan Ifa tahu setelah aku mengajak Arif nonton konser dan dia melihatnya. Sampai Ifa menjadi tidak mau makan dan sakit, dan itu karena Arif menghindarinya dan lebih dekat dengan aku. Dalam keadaan sakit Ifa mencoba menghubungi Arif untuk menemuinya, tapi Arif tidak mau menanggapinya. Aku berusaha menyuruhnya untuk menemui Ifa, tapi tetap tidak mau. Aku merasa Arif sangat egois, hanya untuk bertemu sekali saja dia tidak mau. Sejak saat itu Ifa sangat membenciku dan tidak mau bicara denganku lagi.

Akhirnya aku menemui Arif untuk membicarakan ini semua, mengajaknya bertemu di taman dekat kos.

“sebaiknya kita tidak perlu berhubungan lagi, karena ini adalah yang terbaik baik kita” kataku padanya.

“oh ya, apa ini yang terbaik, tidak bisakah kita cari jalan lain selain berpisah?” kata-kata Arif sangat kecewa.

“maafkan aku, aku tidak bisa melihat sahabatku sakit gara-gara aku, apa kata orang-orang nanti”

“oke bila memang ini jalannya aku akan melakukannya, aku juga tidak mengerti mengapa Ifa tidak mau menerima kenyataan ini”

“dia itu sangat terobsesi sama kau Rif, aku juga baru kali ini menemukan orang seperti itu”

“aku tidak tahu bagaimana jalan fikirannya, padahal aku sudah cukup lama mengenalnya” kata Arif sambil mengambil nafas panjang.

“jangankan kamu, aku yang sama-sama perempuan saja tidak mengerti”. tambahku

Akhirnya kami dengan berat hati mengakhiri hubungan kami, tapi kami tetap berhubungan melalui ponsel, walaupun kami tidak akan bertemu lagi. Sebenanarnya ini berat untukku, aku begitu menyukai Arif yang baik hati. Arif juga merasa ini berat, namun sebelum kami terlanjur jauh lebih baik seperti ini, daripada ada yang tersakiti. Terlebih menyakiti sahabat sendiri. Ini semua demi Ifa, aku tidak mau menyakiti hati Ifa hanya karena cowok, persahabatan itu lebih penting dari apapun.

SELESAI

isi hatiq

                                                  ungkapan cinta untukmu..........

 

Template Design By:
SkinCorner